Berhenti Karena Masalah Bukan Alasan Yang Bisa Diterima
Banyak yang berhenti karena masalah untuk mencapai tujuannya.
Terutama tujuan positif, yang berupa keinginan untuk hidup. Mungkin kita
pernah atau sering mendengar kalimat seperti ini:
“Saya ingin bisnis, masalahnya saya tidak punya modal.”
“Saya ingin bisnis, masalahnya saya tidak bisa.”
“Saya ingin bisnis, masalahnya saya tidak punya waktu.”
“Saya ingin dakwah, masalahnya akhlaq saya sendiri masih belum bener.”
“Saya ingin datang tepat waktu, tapi masalahnya harus mengurus anak dulu.”
“Saya ingin menulis, tapi masalahnya saya tidak punya komputer.”
“Saya ingin …., masalahnya saya tidak ….”
Cukup akrab? Atau Anda sendiri sering mengatakan hal yang serupa?
Apa yang diharapkan orang mengatakan ini?
Maklum, ya mungkin orang lain akan memakluminya.
Coba simak cerita sederhana dibawah ini:
Bos: “Kenapa kamu sering datang terlambat kerja?”
Bawahan: “Masalahnya saya harus ngantar anak dan istri saya.”
Bos: “Kenapa ngantar anak istrinya tidak lebih pagi? Sehingga kamu tidak terlambat kerja.”
Bawahan: “Masalahnya motor saya cuma satu sementara kerja istri dan sekolah anak beda arah.”
Bos: “Baiklah, saya memaklumi Anda.”
Bawahan: “Terima kasih bos telah memaklumi saya.”
Bos: “Kamu juga harus memaklumi saya, kalau saya cari pengganti kamu.”
Bawahan: “Kenapa bos? Jangan pecat saya…”. kaget.
Bos: “Masalahnya, pekerjaan jadi terganggu kalau kamu sering
terlambat. Saya memaklumi kamu, saya harap kamu memaklumi saya juga.
Jadi kita sama-sama punya masalah dan saling memaklumi. OK?”
Bosnya kejam? Tidak juga, jika bicara dalam bisnis, business is business.
Masih ada orang lain yang bisa datang tepat waktu meski sama-sama punya
keterbatasan, sama-sama punya masalah. Namun mereka tidak kalah atau
tidak berhenti dengan masalah yang dihadapinya.
Berusahalah Untuk Mengatasi Masalah Anda
Jika Anda sedang menghadapi masalah yang menghambat Anda dalam
bisnis, dakwah, atau pun karir Anda, carilah solusinya. Jangan bertanya
bagaimana solusi masalah Anda disini. Kadang suka ada orang yang malah
merengek, “Lalu, bagaimana donk solusinya?”. Silahkan cari solusi
masalah Anda. Anda akan bisa jika mau berusaha.
Mungkin saya atau siapa pun bisa memberikan solusi suatu masalah,
namun apakah setiap masalah Anda harus berharap solusi dari orang lain?
Jika Anda merasa kesulitan dalam mengatasi setiap masalah, jangan
merengek, namun tingkatkan ilmu, keterampilan, dan kreativitas Anda.
Jika tidak mampu mengatasi masalah, artinya ada yang kurang dalam diri
Anda, perbaikilah.
Akan ada orang yang siap membantu Anda. Banyak orang baik di dunia
ini. Namun apakah Anda akan terus dikasih ikan? Padahal Anda bisa
belajar memancing ikan sendiri. Apakah Anda nunggu disuapin terus? Kapan
mandirinya?
Berusalah untuk mandiri, jangan menggantungkan terus pada orang lain.
Cari solusi, jika belum bisa, teruslah belajar sampai mampu mengatasi
setiap solusi Anda.
Belajar Menjadi Kunci Setiap Masalah
Jika Anda merasa selalu sulit mengatasi masalah yang ada di depan
Anda, artinya kemauan belajar Anda harus ditingkatkan. Belajar perlu
proses. Jangan berharap bisa mendapatkan ilmu yang banyak atau strategi
yang jitu hanya dengan membaca artikel. Lebih parah lagi, membaca
artikel saja sudah mengeluh. Jangan berharap langsung pintar hanya
dengan membaca SMS atau status FB.
Bersabarlah dalam belajar, sebab belajar perlu proses, bahkan saat
mengaplikasikan hasil belajar pun bisa jadi harus mencoba dan mencoba
lagi. Jangan berharap solusi instan karena Anda tidak akan pernah
berkembang. Solusi instan juga akan meracuni Anda, sebab Anda akan
melupakan solusi yang sebenarnya. Carilah solusi yang benar-benar
bermanfaat untuk jangka panjang, meski itu butuh proses.
Bertumbuhlah
“Saya ingin bisnis, tapi saya tidak bisa bisnis.”
Itu dikatakannya sejak lama, bertahun-tahun yang lalu. Sekarang? Masih saja belum bisnis.
Itu payah, sudah sadar akan ketidak mampuan diri namun tetap saja
memeliharanya. Kerja terlambat, terus saja terjadi meski sudah
berbulan-bulan. Itu artinya Anda tidak pernah tumbuh, membiarkan masalah
dan ketidak mampuan ada dalam diri Anda. Selanjutnya hanya berharap
belas kasihan dan maklum dari orang lain. Padahal dia sendiri tidak
memaklumi kekesalan orang lain atas kelakuan dirinya.
Bertumbuhlah, jangan diam saja. Jangan biarkan masalah bersama Anda.
Sebab masalah baru akan datang, akan semakin menumpuk, dan Anda akan
semakin berat tertekan. Cepat selesaikan masalah Anda, bertumbuhlah agar
mampu mengatasi setiap masalah yang datang.
Ubahlah Jadi Pekerjaan
Mulai sekarang, ubahlah setiap masalah menjadi pekerjaan. Dengan demikian, pikiran kita akan fokus pada solusi.
Yuk kita buat contohnya agar mudah dipahami. Sebagai contoh adalah
masalah tidak modal. Jika Anda memang tidak punya modal uang, sementara
ingin membangun bisnis, maka tanyakan pada diri Anda, “Apa yang harus
saya lakukan?” Lebih spesifiknya:
“Apa yang harus saya lakukan agar bisa memiliki modal uang?”
“Apa yang harus saya lakukan agar bisa berbisnis meski tidak punya uang?”
Kedua pertanyaan ini, jauh lebih memberdayakan Anda ketimbang hanya
mengeluh. Ketimbang merengek kepada orang lain agar diberi solusi (baca
uang). Bertanyalah maka jawaban akan datang, cepat atau lambat. Jika
jawaban tidak kunjung datang, artinya Anda harus belajar lagi. Bukan
berkata “harus bagaimana lagi?”.
Belajarlah!
Kesimpulan
Masalah adalah bagian dari kehidupan kita. Kita tidak akan pernah
berhenti mendapatkan masalah kecuali kita sudah di syurga nanti. Untuk
itu, jika kita berhenti karena masalah, maka kita akan berhenti
selamanya. Kita tidak akan pernah berkembang dan hanya mendapatkan
maklum saja. Untuk itu jangan berhenti, belajarlah, tingkatkan kemampuan
Anda untuk mengatasi masalah. Jangan berhenti karena masalah, sebab
masalah itu selalu ada.
Title : Jangan Berhenti Karena Masalah
Description : Berhenti Karena Masalah Bukan Alasan Yang Bisa Diterima Banyak yang berhenti karena masalah untuk mencapai tujuannya. Terutama tujuan po...
Description : Berhenti Karena Masalah Bukan Alasan Yang Bisa Diterima Banyak yang berhenti karena masalah untuk mencapai tujuannya. Terutama tujuan po...
0 Response to "Jangan Berhenti Karena Masalah"
Posting Komentar